Senin Wage 4 April 2016 kemarin, ritual Madilakiran di Makam Ki Ageng Wonokusumo Wonotoro Jatiayu Karangmojo telah di gelar. Tradisi moral Madilakiran ini memang telah rutin di laksanakan pada setiap tahunnya. Pada tahun ini Tradisi moral Madilakiran di Makam Ki Ageng Wonokusumo diikuti oleh tiga Dusun di Desa Gedangrejo,Karangmojo.
Tradisi moral Madilakiran ini memang biasa di gelar setiap setahun� sekali� pada tanggal 1 Jumadilakir diakhiri antara tanggal 20-25. Tujuan dari upacara Madilakiran ini untuk� mengenang� jasa� Ki� Ageng� Wanakusuma. Dalam� proses upacaranya, warga menggelar kenduri, nyekar di makam tokoh tersebut.
Masyarakat yang ada di tiga dusun desa Gedangrejo, Karangmojo menggelar tradisi ucap syukur dengan mempersembahkan sejumlah hasil pertanian warga di balai Sri Panganti. Acara moral Madilakiran Wilujengan Ki Ageng Wonokusumo dihadiri ratusan orang dari banyak sekali element masyarakat. Sehingga tradisi moral Madilakiran ini makin semarak dan ramai.
Makna Tradisi Madilakiran
Ketua tradisi moral Madilakiran Wilujengan Ki Ageng wonokusumo, Purwanto mengatakan, kalau tradisi ini sebagai rasa syukur yang diadakan oleh tiga dusun yang ada di desa Gedangrejo yakni, dusun Warung, Banjardowo dan Wonotoro. Sebab warga setempat telah diberikan dewa atas nikmat baik keselamatan, ketentaman, kedamaian dan rejeki selama ini.
�Wujud rasa syukur ini dihadiri oleh� masyarakat di tiga dusun, tamu usul dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul, Muspika Karangmojo, Kapolsek serta Danramil,� katanya ketika ditemui.
Acara Madilakiran Wilujengan Ki Ageng wonokusumo ini menawarkan persembahan dengan menyembelih ayam hebat 150 ekor yang di buat ingkung serta hasil pertanian mencakup nasi uduk, sayuran. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini ke depan hasil panen melipah dan doa yang dikabulkan masyarakat selama ini terkabulkan.